Minggu, 24 Januari 2010

CuaP-cuaP . . .

.haL terburuk?.
.gag juga c.
.kLo ak smangadh.
.hahaha.
.ak stres nyo.
.mw bkin cerpen ndak smangadh.
.puyenk.

Rabu, 20 Januari 2010

Bronis VS Baby Face



Zia sedang asik mendengarkan lagu dari Radio di kamarnya. Ia mendengarkan lagu salah satu band yang ia sukai, band iu bernama Heroid. Band indie yang sedang naik daun di kotanya dan lagi digandrungi cewek-cewek yang konon katanya personil dari band itu cakep-cakep semua dan masih berstatus pelajar. Zia menyukai lagu itu dan mungkin akan semakin menyukai band itu jika memang isu kalau personilnya cakep dan masih muda semua.
Oh…indah saat bersama kamu . . .
Bagai aku ada di surga . . .
Oh…ku ingin dapatkan hatimu . . .
Sampai tidak mampi bernafas . . .

Lagu ini selalu mengalun dalam benaknya. Di sekolah pun lagu ini sangat popular dan selalu disiarkan saat istirahat sekolah. Zia tipe cewek yang lumayan aktif di sekolahnya. Banyak teman-teman ataupun angkatan bawahnya menyukainya. Akan tetapi salah satu sifat Zia yang aneh adalah ia tidak pernah sadar bahwa dirinya itu banyak disukai dan disegani orang-orang di sekolahnya. Dia tipikal cewek yang rame dan suka seenaknya sendiri bisa dibilang manja. Jadi pantas saja jabatan Sie.Humas ia pegang dengan mudah.
Suatu hari Zia pergi ke toko kaset. Ia ingin memiliki album Heroid band itu. Dia menjelajah dari toko ke toko, dan ternyata sama sekali tidak beredar. Sampai-sampai penjaga toko kaset yang telah lama memperhatikannya pun terheran-heran melihat tingkah Zia yang penasaran mencari album itu.
“Adek,,mau cari apa?kok kebingungan gitu?” kata penjaga itu.
“itu aku mau cari albumnya Heroid band ada ndak?” tanyanya.
“Ouwh,,banyak yang mencari album itu, tapi sampai sekarang albumnya belum beredar, mungkin stoknya sudah habis sebelum sampai ke sini” terang penjaga itu.
“yah,,padahal pengen tau” sesal Zia.
“maaf ya Dek” sambung penjaga itu.
“Adek? Aku kan udah SMA” cerutu Zia.
“ouwh,,saya maaf mbak saya kira masih SMP habis mukanya imut-imut”
“tapi aku udah SMA mas,,iya udah lah,,makasih mas”
Zia pergi dengan muka kesal karena ia tidak mendapatkan album yang ia inginkan dan ia juga dikira masih SMP. Sudah banyak orang yang mengiranya masih kecil. Ia membeli es krim di toko kaset yang baru ia datangi. Dan di sini ia bertemu dengan cowok cakep, keren, plus manis n bodynya perfect. Baru kali ini Zia terpesona dengan cowok yang berkriteria seperti itu.
“Hai,,kak… Suka es krim coklat ya?” tanya cowok itu.
“Kak? Kamu nggak nggep aku masih SMP?” tanya Zia heran.
“Iya nggak lah… Ngapain? Kan kakak itu kakak kelasku iya nggak mungkin aku ngira kakak itu masih SMP, walaupun emang imut-imutnya melebihi kapasitas orang imut pada umumnya sich… Hhehehe” jawabnya membuat Zia tertawa terkekeh.
“Bai de wei,, kamu sapa? Hhehehe,,” tanya Zia.
“Kenalin kak aku Petra. Masak kak Zia lupa ma aku?” kata Petra.
“Petra sapa ya? Hhehehehe,,Lupa” kata Zia.
“adek kelas kakak waktu SMP dulu…bai de wei lagi ngapain kak?”
“Lagi nyari albumnya Heroid band,,tapi nggak dapet” jawabnya.
“Ouwh,,kakak suka ma Lagunya???” tanya Petra
“Hu’um,,suka banget,,tapi mank bener nggak sich personilnya cakep???”
“Hhahaha,,kata siapa kak? Aku juga nggak tau sich”.
“Yee,,aku benernya nggak begitu peduli ma personilnya tapi aku peduli ma lagunya,,aku suka banget” kata Zia enggebu-gebu.
“Ouwh,,kita kok jadi akrab ya Kak? Ntar nggak ada yang marah kan?”
“Ada,,ortu aku,,Hhahaha,,ya nggak ada lah”
“nyambung soal yang tadi ya kak,, benernya aku kenal ma semua personilnya Heroid band Lho,,kapan-kapan mau nggak ikut aku nemenin mereka latihan???”
“Oh ya???boLee,,boLee,,” kata Zia semangat.
Akhir percakapannya ini mengawali kedekatan mereka sekali lagi. Hubungan yang sebenarnya Zia tak pernah sadari akan kedatangan Petra yang dari dulu selalu ada di sekitarnya. Awal yang bagus untuk suatu hubungan yang aneh.

------------------------------------------------------------

Pagi yang cerah, semangat baru mengadapi hari yang baru di semester baru. Kali ini SMA Stetsa tempat Zia sekolah akan mengadakan pentas seni yang diadakan untuk merayakan ulang tahun sekolah yang ke-50. Kebiasaan anak OSIS pasti melakukan kesibukan mereka untuk mengadakan acara itu, gar menjadi pentas yang terbaik. Terutama bagi Zia, karena untuk kali ini dia mendapat amanah dari anak-anak yang lain untuk menjadi ketua acara dan yang membuat ia kelimpungan lagi adalah seluruh anak sekolah menginginkan Heroid band menjadi guest star mereka.
“Zia,,gimana? Udah dapet informasi soal Heroid Band?” tanya Nina.
“Blum Nin,,haduwh,,cari di jalan ada nggak ya?” jawabnya.
“Hey,,jangan ngaco gitu ah… Ngomong-ngomong kamu lagi deket ma Petra adek kelas kita itu ya???” tanya Nina mengalihkan pembicaraan.
“Iya gag deket sich,, Cuma sering smsn ma telpon-telponan kalo gag keluar bareng…. Hhehehe,,” jawabnya sambil tekekeh.
“Itu mah udah masa PDKT,, Petra kan adek kelasmu waktu SMP juga kan??? Dia dulu pendiem banget tapi pernah bilang suka ma kamu, sekarang banyak yan g ngefans Lho.” Kata Nina panjang lebar.
“Oh iya? Emang dia tu adek kelasku dulu, tapi kayaknya nggak mungkin deh dia bakal PDKT ma aku lagi, kan dia banyak dikagumi ma cewek-cewek,,Hhahaha…”
“kalo dia nembak kamu, berarti kamu pacaran ma anak brondong dong?”
“Nina,,Nina,,jangan ngaco deh… kalo kejadian juga nggak tau lagi sich”
“Tuh kan suka juga kan…” kata Nina
“Blum tahu,,Hhahaha,,jalanin ajja” jawabnya.
“Cocok kok…dia brondong manis kamunya baby face, nggak bakal ketahuan kalo kamu lebih tua dibanding dia” dukung Nina.
“Udah ah,,jangan bahas yang aneh-aneh, aku mau pulang dulu ya? Stress mikirin neh acara pensi” kata Zia menyudahi pembicaraan dengan Nina sahabatnya.
Siang yang cerah, panas matahari tidak terlalu terik, suasana sejuk dan awan pun terlukis dengan indah, menyegarkan mata. Pantas saja Zia lebih memilih jalan kaki daripada bersama temannya. Dan saat melewati Starbuck, tiba-tiba ada yang memanggil namanya. Ternyata Petra! Sontak Petra langsung menghampiri Zia dan mengajaknya ngopi bersama teman-temannya yang menurut Zia keren dan cakep.
“Kakak kok jalan kaki sich?” tanya Petra.
“Pengen,,Hhehehe,,minta ya?” kata Zia sambil minum coffe cream punya Petra.
“Haus ya kak? Dipesenin lagi mau?” tanyanya.
“Nggak,,nggak usah” kata Zia malu-malu.
“Waduwh,,baru ketemu cewek kenalannya yang imut-imtu kita-kita pada dicuekin semua,,kok tumben,,Hhahaha,,kenalin donk” kata salah seorang teman Petra.
“Oh iya kak,, kenalin ini personilnya Heroid band,, Raka bagian Rythem, Ovan bagian Melodi, Ben bagian Bass, Dimas bagian Drum, dan ada lagi Pepey kak vokalis band ini tapi nggak ikut nimbrung” kata Petra panjang lebar.
“Kenalin aku Zia, kakak kelasnya Petra.” Kata Zia.
“Aku kira tadi adeknya Petra,Hhehehe,,imut-imut sich” kata Ben.
“Petra,, Pepey tuh ang mana sich? Aku mau rundingan ma dia soal pensi, anak-anak di sekolah mau Heroid band ini yang jadi guest starnya.” Kata Zia, semula ucapan Zia membuat mereka terdiam sejenak tapi Petra mengalihkan pembicaraannya.
“Gini ajja kak,, aku yakin Pepey pasti mau ngisi acara sekolah kita, kakak mending ngomong langsung ma personil yang ada di sini ajja, ntar Pepey aku yang hubungi deh… Gimana kalo rundingan ma Raka ajja. Loe mau gag Rak?” kata Petra.
“oCe de BoZz…” kata Raka.
“Iya udah,, makasi ya semuanya” kata Zia.
“Kapan-kapan ikut kita latihan juga nggak papa kok, denger-denger dari Petra, kamu suka ma lagu kita,,Hhehehe” kata Ovan.
“Mank boLeh? Waa,,asik tuh… Petra jahat ah,,masak diceritain ke mereka” kata Zia, malu-malu kucing.
“Oke deh,,bro aku mau balik, tapi foto bareng dulu ma fans kita boleh nggak?” tanya Dimas sambil ngeluarin kamera digital. Dan iya beberapa foto Zia bersama Heroid band mengakhiri perkumpulan mereka yang pertama. Yang seharusnya Zia tahu bahwa Petra adalah seseorang yang sedang ia cari tetapi ia menganggap Petra adalah Petra. Dan semenjak itu, Zia sering komunikasi dengan Raka. Dari komunikasi yang sering Raka lakukan, yang semula hanya untuk sebuah kerjasama, ternyata di hati Raka mulai tumbuh rasa suka teradap Zia yang seperti biasanya, tidak pernah disadari oleh Zia. Saat Raka mengajaknya bertemu, Raka mengutarakan perasaannya. Tetapi Zia hanya tersenyum dan menolaknya dengan baik-baik, karena ia berpendapat bahwa mereka baru saja berkenalan, dan menurutnya hanya untuk kerjasama, hanya sebatas itu.
“Maksud Loe apaan Rak, nembak dia?” kata Petra emosi.
“Hey,,tenang, jangan pake emosi, jelasin yang jelas, Loe juga sich Rak, ngapain bisa suka ma Zia, dan Loe juga Pey,,napa Loe malah nyuruh komunikasi soal pensi ke Raka, napa nggak ma Loe ajja?” tanya Dimas.
“Gue nggak mau Zia tahu kalo gue itu Pepey, sekarang dengan gue ngaku Petra pun dia belum sadar kalo gue masih suka ma dia. Apalagi kalo gue ngaku kalo gue ini Pepey, dia bakal jaoh, dia bukan tipe cewek yang suka ma popularitas, dia malah mau deket dengan cowok yang biasa-biasa ajja” kata Petra sambil menahan amarah.
“Sori,,gue nggak ngerti maksudmu nyembunyiin identitas Pepey di depan Zia. Gue udah di tolak dan gue rasa dia punya rasa ma Loe Cuma dia belum berani ngungkapin.” Kata Raka dengan muka menyesal sekali.
“Udah,,semua udah terjadi, jangan Cuma perkara ini band kita pecah” kata Ben.
“Bener tuh,,baeknya Loe Pey, cepet ngaku sapa Pepey itu sebenarnya, dan Loe Rak, jangan deketin Zia lagi sampek Petra mau ungkapi jati dirinya.” Kata Ovan.
“Okeh,,gue ngerti kok” kata Raka.
“Habis ini Pensi, udah nggak ada waktu buat ngasi tahu sapa Pepey sebenarnya, biar dia tahu sendiri” kata Petra.
Pensi pun berjalan sesuai keingingan anak-anak sekolah. Di satu sisi ternyata Zia masih di rumah, ia datang telat ke acara pensi karena daritadi dia sudah menyiapkan semuanya, sekarang ia sudah mempersiapkan dirinya sendiri. Setelah itu, Petra datang menjemputnya dengan mobil, membuat Zia bingung tapi ikut masuk juga untuk berangkat ke acara pensi sekolahnya.
Malam ini Petra sangat cakep, manis, keren dan cool. Entah ada sesuatu di hati Zia yang membuatnya terpesona akan sosok adik kelasnya itu. Saat mereka keluar dari dalam mobil, Petra menggandeng Zia sampai di backstage Heroid band, sangat serasi. Zia melihat personilnya cuma ada empat, lagi-lagi ia tidak melihat sosok Pepey sang vokalis.
“Mana Pepey? Biz ni kalian maen kan?” tanya Zia bingung.
“Nggak tahu aku, tanya Petra ajja, dia yang paling tahu soal Pepey” kata Raka.
“Dan sekarang saatnya yang kita tunggu-tunggu, penampilan band yang sedang naik daun di kota kita dan baru pertama kali mengisi acara pensi di sekolah, yaitu sekolah kita, Stetsa! Sambut kedatangan mereka dengan tepuk tangan yang meriah” kata pembawa acara yang membuat Zia semakin kelimpungan karena Pepey tidak ada.
“Gimana ni? Pepey nggak datang” kata Zia sedih dan matanya mulai berkaca-kaca karena sorak penonton terdengar semakin riuh.
“Udah,,tenang ajja,,aku kasi tahu yang sebenarnya” kata Petra.
Dan semua kegelisahan Zia usai sudah, ternyata Pepey yang tak pernah ia temui itu adalah Petra. Seseorang yang mulai masuk dalam hatinya. Orang yang ia cari dan ia puja akan suara lagunya ternyata ada di dekatnya.
“Hai semuanya? Gimana saya tidak mau menjadi guest star pensi sekolah saya sendiri? Saya perkenalkan satu per satu personil dari Heroid Band,, ada Raka, Ovan, Ben, Dimas dan saya Pepey, akan membawakan sebuah lagu buat kalian semua dan terutama untuk seseorang yang saya sukai dari dulu,, Lagu ini buatmu kak… Lagu ni untuk Zia, judulnya Story of Love” ucap Petra dan mengawali lagu pertama yang akan mereka bawa di acara pensi itu.
Sekejap ku bisa …
Mencintai dirimu, selamanya …
Tapi mengapa kau tak juga mengerti …
Perasaan hatiku …

Lagu yang ia bawakan membuat Zia semakin kalut, ia bingung sendiri akan perasaannya, yang ternyata Zia pun suka pada Pepey yang sebenarnya adalah Petra, lagu yang baru saja ia dengar, merdu dan indah, terlalu mengena di hatinya. Selanjutnya ia mendengar lagu-lagu yang biasa ia dengar di radio. Saat semuanya telah usai, Petra menghampiri Zia dan membawanya ke sebuah taman dekat acara tempat pensi sekolah mereka.
“Jadi selama ini, Pepey itu kamu? Napa nggak pernah cerita?” tanya Zia.
“Maaf kak,,aku takut kakak makin jauh dari aku kalo kaka tahu sapa aku sebenarnya, maaf kak, dengan akun jadi Petra ajja kakak nggak tahu kalo aku dari dulu suka ma kakak, aku tahu kakak pasti malu kalo ntar pacaran ma aku, aku ngerti kok” kata Petra sambil memgang kedua tangan Zia yang kemuian oleh Zia genggaman itu dilepasnya.
“kata sapa aku malu?” kata Zia kemudian raut mukanya memerah.
“jadi kakak bolehi aku jadi cowok kakak?” tanya Petra penasaran.
“Mmphh,,gimana ya?” kata Zia membuat Petra semakin penasaran.
“Tapi jangan panggil aku kakak lagi, berasa aku jadi tua deh” jawabnya mengakhiri rasa penasaran Petra yang membuatnya tahu akan jawaban dari cintanya.
“Oke deh kak,,eh Zi…Hehehe enaknya aku panggil apa ya? Yank? Ato honey? Ato beibh? Hahaha” sambung Petra yang usil itu membuat Zia semakin malu karena dikerjain oleh pacarnya sendiri.
“Mmmphh,,Yank,,liburan semester ini aku mau tour keliling Indonesia, ikut a?” tanya Petra.
“Hah? Gila ae, mending aku belajar ajja, kan aku mau UNAS yank” kata Zia.
“Yah,,trus gimana? Mau nggak nunggu aku 2 minggu? Kalo nggak mau tak batalin deh tournya, pokoknya aku ma ayank” kayta Petra manja.
“Heh,,ndak boleh,,tu kariermu, kasian temen-temen juga, tujuan kalian bikin band kan ini, aku bakal nunggu kok, tapi nggak boleh selingkuh, nggak bolh PDKT ma cew laen, nggak boleh cuci mata trus musti musti komunikasi ma aku, gimana?” tawar Zia.
“oCe de Yank,,aku sayang ma Ayank” katanya manja.
“Yee,,dasar…manja” kata Zia.
Seperti pejnjian pada sebelumnya, Zia belajar untuk mencapai kelulusannya dan universitas yang ia inginkan dan setelah tour keliling Indonesia itu pun Petra semakin sibuk akan pekerjaannya di dunia belantika musik Indonesia. Akan tetapi sekolahnya pun tetap berjalan sampai ia masuk dunia perkuliahan dan bertemu dengan kekasihnya. Semoga mereka akan bersatu selamanya.
“Eh yank tahu nggak waktu kamu kenalin ke mama ayank aku dikira masih SMP oen, sekarang nggep apa ya?” tanya Zia sambil makan es krim di tempat pertama ia akrab dengan Petra.
“Mama ayank juga bilang kamu pacaran ma anak brondong. Hahaha,,mungkin sekarang udah beda, yang penting aku tetep ma ayankku yang imut-imut ma manisnya nggak ketulungan,,Hhahaha” kata Petra sambil tertawa lepas bersama pujaan hatinya.

THE END

-------------------------------------------------------------------

Selasa, 12 Januari 2010

My Sweet Seventeen or My Fuck Seventeen???

kauwandh . . .
ak binun . . .
11januari . . .
tu uLtah ak . . .
bnyk yg kasi sLamat k ak . . .
ak seneng . . .
ak hepi . . .
i like it . . .
tp seLaLu ajja . . .
seLaLu cm ad satu yg mpek skrg bkin ak kayak gini. . .
ak musti ngep'a ap ? ? ?
ak musti ngap ? ? ?
gag teu dah . . .
ak musti seneng ato sedih ? ? ?
kauwandh . . .
what must i do 4 this situation ? ? ?
Aaaarrrrggghhh . . .
^-^ ato T_T
sama ajja . . .

Kamis, 07 Januari 2010

Huwaa,,,maLu...

.teu gag???.
.rusan ak tuh gag isa ngenet.
.truz ak pangiL deh mas'a.
.gene,,.
"Mas,,kok gag isa e???"
.teu gag ap jawab e?.
"Lho anak ne oen?"
.trnyata dy saLah satu knaLn ak yg ud jadi temen baek ak.
.aduwh,,maLu'a diri q,biz gag teu kLo penjaga net'a dy.
.ak kira td gaLak,,Hhehehe,,muuph iia.
^-^
.damai.
.peace.
.Hhehehe,,.

Enak'a ngapain iia???

.skrg ujan.
.untung udda d uma.
.n untung'a Lg udda ujian.
.seneng'a Lg Liat rank jum'atan k ujanan.
.ahahahahai,,.
.ak binun neh.
.mw pegangan d univ. yg mana.
.
.n skrg ak ada 2 ide nulis cerpen.
.but binun juga mw duluin yg mana.
.1. Brownies VS Baby Face.
.2. UsiL jadi bingung.
.nah Lho ak ajja yg punya ide binun nggarap yg mana duLu,,apaLagi kaLian.
.btuL gag???.
.Hhehehehe,,.

Rabu, 06 Januari 2010

Cuap-CuapQuwh again . . .

.Hai,,ne ak kabur dari uma biz puLank Lez.
.wkwkwkwkwkwk,,kesempatan up-date bLog.
.ak Lagi sebeL.
.untuk kesekian kalinya ak d bLg nag SMP.
.tp gpp c,,biz d bLg imut-imut.
.gag prcya?.
.neh bukti'a.



.nah kLo yang di bawah ne,,ak m Restu,,temen baek ak.



.Mmph,,udah duLu iia?.
.d cari mama,,Hhehehehe,,tha-tha.
.c u again.

Vierra-Seandainya

Kelak kaukan menjalani hidupmu sendiri
melukai kenangan yang tlah kita lalui
yang tersisa hanya aku sendiri disini
kau akan terbang jauh menembus awan…
memulai kisah baru tanpa diriku…

Seandainya kau tau…
ku tak ingin kau pergi
meninggalkanku sendiri bersama bayanganku
seandainya kau tau…
akukan slalu cinta
jangan kau lupakan kenangan kita slama ini

Kelak kaukan menjalani hidupmu sendiri
melukai kenangan yang tlah kita lalui
yang tersisa hanya aku sendiri disini
kau akan terbang jauh menembus awan…
memulai kisah baru tanpa diriku…

Seandainya kau tau…
ku tak ingin kau pergi
meninggalkanku sendiri bersama bayanganku
seandainya kau tau…
akukan slalu cinta
jangan kau lupakan kenangan kita slama ini

Seandainya kau tau
ku tak ingin kau pergi… ooo…
meninggalkanku sendiri bersama bayanganmu
seandainya kau tau
akukan slalu cinta…
jangan kau lupakan kenangan kita slama ini…hoo…
slama ini…

Vierra-Rasa ini

ku tak percaya kau ada disini
menemaniku di saat dia pergi
sungguh bahagia kau ada disini
menghapus semua sakit yang kurasa

mungkinkah kau merasakan
semua yang ku pasrahkan
kenanglah kasih..

Reff :
ku suka dirinya, mungkin aku sayang
namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
kau pernah menjadi , menjadi miliknya
namun salahlah aku, bila ku pernah merasa ini

na nana nanana nana nanana

back to * , Reff

back to Reff

Senin, 04 Januari 2010

CuaP-CuaP Quwh . . .

.ternyata Lebih enak jadi nag ChiLdish.
.berusaha jadi DewAsA tu menyusahkan.
.mank ne jati diri ak mw ap kamu???.
.Ahahahahai.
.
.
.bwd kamu2 yg pngen tau cerpen2 ak iia buka bLog ak t.
.Oia,,,no q rusak.
.im3 4ever.
.yg gag teu,,isa Lgsg message ak Lewat FB.
.oCe,,.
.
.
.Bye-Bye ReaLity.
.weLcome my Lie.
.ChiLdish Chaiiiooooo!!!!!!!.
^-^

Jumat, 01 Januari 2010

Dia Jodoh Gue part 1




“Huwaa,,kayak film di Tipi-tipi deh! Ini bukan mimpi kan?” kata-kata ini masih berkutat di kepala Cindy, membuat dia semakin jengkel dengan gadis itu. Entah mengapa Cindy semakin membenci Nina. Ia merasa gadis yang tak begitu cantik dan tak sepintar dia mustahil bisa diperebutkan dua cowok yang sangat berpengaruh di sekolahnya.
“Hai,,met pagi!” sapa temannya tiba-tiba.
“Nina? Hai juga…” jawabnya sedikit terkejut.
“Ngapain Loe? Pagi-pagi udah ngaLamun. Ntar kesambet Lho”.
“Gue gag ngLamun. Eh, udah nggarap pe-er kimia belum?”.
“Belum,,Hhehehe,,kayak gag tau gue aja” jawabnya sambil merubah mimik mukanya menjadi merengek-rengek meminjam PR Kimia temannya.
“Neh,,cepet disalin” jawab Cindy seperti sudah tahu apa yang diinginkan temannya itu.
“Makasi iia… Cindy mang Te-O-Pe deh” jawab Ninasambil mnyalin PR yang selalu belum ia kerjakan.
Belum selesai Ninamenyaln PR, Kevin datang. Dan masalah pasti dimulai. Korban bulanannya pasti si Nina.
“Weiits,,belum nggarap kimia” ujar Kevin.
“Udah ntar aja berantemnya, gue gag mood berantem ma Loe!!!” sahut Nina.
“Sapa juga yang mau berantem?” tangkisnya.
“Iya udah bagus kalau gitu” balasnya singkat.
“Tapi sori ya kalo gue jail, biznya Gue suka liat Loe susah” kata Kevin. Sebelum Nina balik tanya apa maksudnya, sebuah jepretan fotosaat Nina menyalin PR Kimia, Kevin dapat dengan mudah.
Dan ups,, Bu Endang datang. Guru kimia terkiller di sekolah ini masuk jam pelajaran pertama. Gawat juga kalau fotonya sampai ke Bu Endang. Sepertinya bom waktu yang dipasang oleh Kevin akan segera meledak tepat seperti keinginan Kevin.
“Falenina Kiara maju ke depan!” kata Bu Endang.
“Ada apa Bu?” tanya Nina pura-pura bego’.
“Apa-apaan ini? Kamu tidak mengerjakan PR lagi?”
“Sudah Bu…” jawabnya terbata-bata.
“Ini bukti kamu tidak mengerjakan PR dengan usahamu sendiri. Dan sekarang jangan masuk jam saya pada hari ini. Sekarang keluar!” kata Bu Endang setelah memperlihatkan foto dari handphone Kevin.
Nina pun keluar kelas sambil memnadang Kevin dengan penuh amarah. Kevin hanya tersenyum menyambut kepergian Nina dengan kemenangan mutlak.
Dengan langkah gontai ia berjalan melewati lorong-lorong kelas. Ingin pergi ke kantin, masih pagi. Pergi ke pepustakaan, pasti diceramahi si penjaga perpus. Akhirnya Nina berinisiatif menuju Lapangan Basket. Dan saat ia melewati kesekretariat OSIS, ia melihat anak-anak OSIS sedang rapat, tidak senngaja ia mendengar rapat mereka mengenai masalah pensi sekolah yang kurang dua bulan lagi.
“Gag mugkin batal! Kita harus cari guest star yang baru! Gimana sich kerja sie.Humas gag becus!” kata Satria sang ketua OSIS.
“Dana guest star yang anak-anka inginkan kurang, harus cari dana lagi untuk dapetin tekken mereka” kata Tio.
“Ada ide lain?” tanya Satria pasrah.
“Ups..sori kalo gue lancang, gue punya saran” kata Nina.
“Nina???kok bisa keluyuran di sini?” tanya Satria.
“Gara-gara Kevin, saran gue sich kalo mau saudara gue ketua salah satu EO gitu, ntar gue minta bantuan dia ajja gimana? Ntar gue hubungin dia”.
“Eh,,Loe bukan anak OSIS gag usah ikut campur urusan OSIS deh!” kata Tio.
“Gue gag akan ngurus urusan OSIS, gue cuma gag pengen acara pensi di skul gue ilang gitu ajja” balas Nina cepat.
“Saran yang bagus, udah sekarang Nina mau kan Bantu kita?” tanya Satria.
“ Iya udah,,gue keluar dulu, sori udah ganggu rapat kalian semua” kata Nina sembari ambil langkah seribu untuk pergi dari tempat yag membuat ia semakin naik darah karena ia hanya mengajukan saran tetapi udah ada pro kontra seperti itu.
Tak lama kemudian Satria menyusul Nina dan mengajaknya untuk pergi ke kantin. Ia fikir hari ini adlah mimpi bagi Nina karena seorang ketua OSIS yang jago dalam semua mata pelajaran dan termasuk cowok yang keren plus cakep banget itu adalah idola cewek no.1 yang diidam-idamkan seluruh cewek di sekolah ini lagi ngobrol dan mengajaknya makan di kantin bersama.
“Eh,,gue di sini bukan bahas urusan tadi, tapi gue di sini sebagai cowok yang lagi PDKT sama Loe” katanya.
“udah deh,,jangan bikin gue kesedak dong, gue tuh buken cewek yang perfect and satu lagi ya, gue bantu kalian tuh ikhlas tanpa pamrih” balas Nina.
“Gue tau loe mank gag perfect, tapi loe adalah malaikat yang gue cari-cari selama ini” kata Satria.
Bel pergantin pelajaran pun berbunyi. Bel penyelamat bagi Nina agar dia bisa meluapkan semua rasa yang sedang ia rasakan karena ucapan cowok yang keren. Tiap pelajaran Nina lalui dengan tidak konsen sampai-sampai ia lupa makan siang. Pelajaran akhirnya berlalu seperti angina, tapi Nina tidak ingin pulang cepat-cepat.
“Nin,,gue pulang dulu ya?” kata Cindy dan dibalas dengan anggukan kecil. Nina kini sibuk sms-an dengan kakaknya mengenai pens sekolahnya. Kakaknya pun menyuruh Nina pulang cepat.
Dengan cepat ia pun bergegas keluar kelas dan menuju gerbank sekolah. Akan tetapi ia dihadang oleh 3 cowok yang salah seorang di antaranya ia kenal. Nina melihat sekelilingnya, tidak ada siapa pun! Alamat bakal terjadi hal yang aneh kalau tidak ada yang menolongnya nanti.
“Minggir,,gue mau pulang” kata Nina.
“Loe cewek gag pinter, gag cakep, gag usah sotoy deh soal pensi sekolah, bisanya cuma jadi sampah! Ganggu! Gag tau malu!” bentak Tio.
“Eh,sori ya,,yang gue tahu tuh OSIS cuma bersosialisasi bukan karena cakep dan pinternya tauk!” balasnya.
“Rese’ banget sich loe jadi cewek!” kata Tio sambil memberi isyarat kepada temannya untuk menahan Nina.
“Ini pelajaran buat loe, biar loe gag usah ikut campur!!!” kata Tio menggebu-gebu. Dan plak!!! Satu tamparan mulus membuat pipi kiri Nina memerah dan mengeluarkan darah segar dari ujung bibir Nina. Hal itu tidak membuat Tio menyudahi pemberian pelajarannya kepada Nina. Ia sangat dendam sekali kepada gadis ini.
Tio mengepalkan tangannya dan Nina tahu kalau riwayatnya bakal habis dipukuli Tio, apalagi teman-tamannya menahannya. Saat Tio akan memberi bogem mentahnya, sebuah bola basket menimpa kepalanya dengan keras sekali, membuat niat Tio menghabisi Nina sirna sesaat untuk mencari siapa yang berani melemparinya dengan bola basket.
“Gag pantes loe mukul cewek! Dasar cowok pecundang!”
“Brengsek loe!” kata Tio. Kemudian teman-temannya melepas Nina dan berkelahi dengan seseorang yang menyelamatkan Nina. Nina hanya terjatuh sambil memegangi pipi kirinya yang sangat nyeri sekali. Mereka berkelahi dan pihat Tio pun lari tunggang langgang meninggal lapangan basket. Cowok itu membantu Nina berdiri.
“Loe gag papa kan?” tanya cowok itu.
“Gag papa Kev,,thanks ya” kata Nina pelan. Seketika ia terjatuh lagi dan pandangannya menjadi kabur tak jelas. Dia fikir mungkin karena ia tadi lupa makan dan semuanya terlambat, ia kini tak sadarkan diri. Ia sudah tak memikirkan apa yang terjadi pada dirinya, yang ia inginkan hanyalah melepas rasa lelah dan sakit yang ia rasa. Baginya hari ini adalah hari yang mengacak-acak pikiran dan perasaannya.

----------------------------------------------------------------------

“Hari ini dia gag masuk Sat” kata Cindy mebuat Satria bingung karena tidak ada kabar sama sekali dari Nina, dan ia tidak tahu alas an pasti mengapa Nina tidak masuk sekolah.
Nomor yang anda hubungi sedang sibuk, silahkan telepon beberapa saat lagi atau tinggalkan pesan. Nomor handphonenya pun sibuk terus. Dia semakin kawatir dan seketika Kevin muncul dan mengatakan semua kejadian yang menyebabkan Nina tidak masuk sekolah dengan penuh amarah yang menyala-nyala seperti lampu lalu lintas.
Akhirnya Satria pun mencari Tio dan memberi pelajaran yang setimpal kepadanya. Setelah semuanya selesai, Satria terngiang akan masa lalunya. Kemudian ia masuk ke dalam mobilnya dan kembali mengenang semua kenangan manis yang mula teringat sekali lagi.
Saat ia masih ingusan, saat ia sering terjatuh ada gadis kecil yang menolongnya. Ketika ia menangis, gadis itu lagi yang menghiburnya. Gadis kecil yang mengaku malaikat dan memberikannya permen. Saat ia menemukan gadis kecil itu, dia bertanya dengan polos, maukah kamu jadi pacarku? Gadis itu hanya tersenyum dan berkata “Cia malaikat Satria, Cia akan selalu di samping Satria”. Dan yang ia tahu kini Nina adalah gadis kecil itu. Malaikat yang telah lama ia cari. Dan kini ia berharap Nina akan selalu ada di sampingnya, untuk meindunginya, melindungi hatinya. Dan ia bertekad bulat akan membuat malaikat yang telah menolongnya akan merasa aman bersamanya.
Malamnya Satria pergi ke rumah Nina, ia sangat ingin mengetahui kondisi malaikatnya. Sesempainya di rumah itu, dilihatnya bunga-bunga mawar yang tumbuh dengan subur dan penuh warna. Dia yakin Cia yang dia cari adalah Nina. Setelah megetuk pintu, dilihatnya Nina dengan tampang lesu mempersilahkannya masuk. Dengan sedikit basa-basi ia menutupi groginya. Kemudian memberikan boneka beruang yang memiliki sayap, sangat lucu sekali. Walaupun Nina sedikit bingung dengan alas an Satria mengapa ia memberikan boneka itu, tapi Nina senang dan dipeluknya dengan erat, ia gemas sekali rupanya dengan boneka itu.
“Ups,,,sori. Nin, giman keadaan Loe?” kata Kevin.
“Dich,,maen masuk! Dasar,,jeLek!” kata Nina yang mengetahui Kevin masuk secara sembarangan.
“Kan aku udah bilang sori, neh kebab, di maem gih” sambung Kevin sambil memberikan sebungkus makanan yang aromanya menggugah selers makan Nina. Sampai-sampai mulutnya belepotan dengan saus kebab, ia tak memperdulikan pendapat Kevin dan Satria saat ia makan dengan lahapnya.
“Makasih ya” kata Nina sambil tersenyum kekanak-kanakan.
“Makannya pelan-pelan dong, kamu suka banget sama kebab ya?”tanya Satria sambil mengarahkan tangannya untuk membersihkan mulut Nina, tetapi tangannya bertabrakan dengan tangan Kevin, sepertinya Kevin juga ingin meakukan hal yang sama terhadap Nina. Akhirnya Nina membersihkan mulutnya sendiri dengan malu-malu.
“makanya yang bener makannya” kata Kevin.
“Nin,,besok gue jemput ya?” tanya Satria.
“Udah gue aja ya Nin?” tanya Kevin.
“Stop! Sebelum kalian berantem di depanku, mendingan kalian pulang sekarang, gue mau istirahat, dan gue besok berangkat sendiri. Udah,,pulang sono,,,Huss,,,huss,,Hhehehehe” kata Nina dan tanpa diperintah seperti tentara, mereka pulang dengan kekalahan masing-masing (seri).
Di dalam kamar Nina sungguh kelimpungan menghadapi 2 cowok yang menurutnya berpengaruh di sekolah. Satria, cowok baik hati, pinter, ketua OSIS, dan jago dalam segala hal pelajaran. Kevin, cowok yang jago olahraga, ngeband, dan jago karate. Mereka sama-sama diidam-idamkan cewek-cewek di sekolahnya.
Kini Nina, Satria, dan Kevin sedang masuk dalam permainan cinta. Semuanya akan mengalir seperti air, tak akan terhalang. Esokya mobil berwarna hitam dan ada corak merah seperti kelelawar yang bangun di pagi hari ada di depan rumah Nina. Nina pun tahu siapa yang ada dalam mobil itu dan segera keluar rumah.
“Sat,,gue kan udah bilang kalau gue ….” Kata Nina ingin menceramahi tetapi sudah dipotong oleh Satria.
“Gue gag pingin Loe kenapa-napa” alasan ini membuat Nina tak bisa berbuat apa-apa lagi. Mereka pun berangkat ke sekolah. Selama perjalanan Nina membicarakan masalah pensi sekolah, sepertinya masalah OSIS mulai muncul titik terang. Nina memang sangat membantu OSIS.
Pulang sekolah, Kevin duduk di sebelh Nina. Mereka pun membicarakan acara pensi juga. Tetapi saat Satria ikut bergabung. Cindy berubah jadi aneh.
“Napa sich, kalian deketin Nina?” tanya Cindy.
“Suka-suka gue dong” jawab Kevin singkat.
“Tadi dia berangkat ma Satria, sekarang deketin Loe, dasar cewek jelalatan” kata Cindy membuat Nina ingin menangis melihat kelakuan sahabatnya itu.
“Itu karena gue yang maksa dia” kata Satria.
“Gue tahu loe iri ma Nina, tapi gue gag suka car aloe itu, gue ma Satria bersaing dapetin Nina dengan cara kita sendiri, mending loe gag usah ikut campur!” kata Kevin seakan membungkam mulut Cindy.
Kemudian mereka bertiga pergi ke lapangan basket. Melihat latihan Kevin. Nina selalu menyemangati Kevin saat bermain basket, membuat Satria jealous dan pergi meninggal tempat kejadian perkara.
Seusai latihan, Kevin mengantar Nina pulang dengan motor cowok yang super keren membuat semua cewek mungkin ingin diantarnya pulang. Di perjalanan Nina meminta berhenti sebentar.
“Beliin kebab” kata Nina sambil merengek dan menarik-narik jaket kaos Kevin yang beraroma coklat. Kevin hanya menganggukkan kepala dan menarik tangan gadis itu untuk melingkari pinggananya. Hangat dan wangi coklat yang Nina rasakan. 2 kebab pun terbungkus dan siap dimakan di rumah.
“Nin,,tunggu bentar ya, aku mau ambil kaset yang dipinjem temenku, mumpung lewat rumahnya” pinta Kevin sambil menepikan motornya di depan rumah rumah temannya. 15 menit berlalu Kevin datang menghampiri Nina cepat-cepat. Ia khawatir melihat Nina basah kuyub dan takut Nina masuk angin karena lupa menyuruhnya masuk.
“Dasar,,bego’. Kalo kamu sakit gimana? Napa gag teduh?” omel Kevin.
“kan disuruh nunggu,tapi kebabnya gag keujanan kok”jawabnya sambil mengeluarkan kebab dari pelukannya dan tersenyum senang. Kevin gemas dan khawatir melihat Nina mulai kedinginan. Dipinjamkannya jaket pada Nina. Mereka pun tertawa lepas, sungguh kejadian yang mengejutkan.
Malam semkin larut, ia mulai sadar ada yang terlupa di lapangan basket tadi. Satria! Iya, dia melupakannya dan saat ia ingin meneleponnya ada sms masuk.
To : Nina
From : Satria
Malaikatku,,kini kau pergi bersama peri itu…..
Aku senang kau bahagia…..
Tapi tahukah kamu???
Aku tak ingin kehilanganmu… mata indahmu

To : Satria
From : Nina
Sat,,muuph tadi ak lupain kamu…

To : Nina
From : Satria
Gpp..manies…besok ak jemput y? Ru ak maafin..^^

To : Satria
From : Nina
Iia deh…gue temenin seharian deh….^^

To : Nina
From : Satria
Oke,,met mLem…mimpi indah y…
SMS terakhir itu mengakhiri pembicaraan mereka dan membuka dunia mimpi bagi mereka. Mereka tidur dengan senyum yang indah, menentikan kesokkan hari yang memiliki arti. Arti dari benang merah yang jelas masih terikat di antara mereka, walapun ikatan itu belum tersa jelas oleh mereka.

------------------------------------------------------------------