Rabu, 20 Januari 2010

Bronis VS Baby Face



Zia sedang asik mendengarkan lagu dari Radio di kamarnya. Ia mendengarkan lagu salah satu band yang ia sukai, band iu bernama Heroid. Band indie yang sedang naik daun di kotanya dan lagi digandrungi cewek-cewek yang konon katanya personil dari band itu cakep-cakep semua dan masih berstatus pelajar. Zia menyukai lagu itu dan mungkin akan semakin menyukai band itu jika memang isu kalau personilnya cakep dan masih muda semua.
Oh…indah saat bersama kamu . . .
Bagai aku ada di surga . . .
Oh…ku ingin dapatkan hatimu . . .
Sampai tidak mampi bernafas . . .

Lagu ini selalu mengalun dalam benaknya. Di sekolah pun lagu ini sangat popular dan selalu disiarkan saat istirahat sekolah. Zia tipe cewek yang lumayan aktif di sekolahnya. Banyak teman-teman ataupun angkatan bawahnya menyukainya. Akan tetapi salah satu sifat Zia yang aneh adalah ia tidak pernah sadar bahwa dirinya itu banyak disukai dan disegani orang-orang di sekolahnya. Dia tipikal cewek yang rame dan suka seenaknya sendiri bisa dibilang manja. Jadi pantas saja jabatan Sie.Humas ia pegang dengan mudah.
Suatu hari Zia pergi ke toko kaset. Ia ingin memiliki album Heroid band itu. Dia menjelajah dari toko ke toko, dan ternyata sama sekali tidak beredar. Sampai-sampai penjaga toko kaset yang telah lama memperhatikannya pun terheran-heran melihat tingkah Zia yang penasaran mencari album itu.
“Adek,,mau cari apa?kok kebingungan gitu?” kata penjaga itu.
“itu aku mau cari albumnya Heroid band ada ndak?” tanyanya.
“Ouwh,,banyak yang mencari album itu, tapi sampai sekarang albumnya belum beredar, mungkin stoknya sudah habis sebelum sampai ke sini” terang penjaga itu.
“yah,,padahal pengen tau” sesal Zia.
“maaf ya Dek” sambung penjaga itu.
“Adek? Aku kan udah SMA” cerutu Zia.
“ouwh,,saya maaf mbak saya kira masih SMP habis mukanya imut-imut”
“tapi aku udah SMA mas,,iya udah lah,,makasih mas”
Zia pergi dengan muka kesal karena ia tidak mendapatkan album yang ia inginkan dan ia juga dikira masih SMP. Sudah banyak orang yang mengiranya masih kecil. Ia membeli es krim di toko kaset yang baru ia datangi. Dan di sini ia bertemu dengan cowok cakep, keren, plus manis n bodynya perfect. Baru kali ini Zia terpesona dengan cowok yang berkriteria seperti itu.
“Hai,,kak… Suka es krim coklat ya?” tanya cowok itu.
“Kak? Kamu nggak nggep aku masih SMP?” tanya Zia heran.
“Iya nggak lah… Ngapain? Kan kakak itu kakak kelasku iya nggak mungkin aku ngira kakak itu masih SMP, walaupun emang imut-imutnya melebihi kapasitas orang imut pada umumnya sich… Hhehehe” jawabnya membuat Zia tertawa terkekeh.
“Bai de wei,, kamu sapa? Hhehehe,,” tanya Zia.
“Kenalin kak aku Petra. Masak kak Zia lupa ma aku?” kata Petra.
“Petra sapa ya? Hhehehehe,,Lupa” kata Zia.
“adek kelas kakak waktu SMP dulu…bai de wei lagi ngapain kak?”
“Lagi nyari albumnya Heroid band,,tapi nggak dapet” jawabnya.
“Ouwh,,kakak suka ma Lagunya???” tanya Petra
“Hu’um,,suka banget,,tapi mank bener nggak sich personilnya cakep???”
“Hhahaha,,kata siapa kak? Aku juga nggak tau sich”.
“Yee,,aku benernya nggak begitu peduli ma personilnya tapi aku peduli ma lagunya,,aku suka banget” kata Zia enggebu-gebu.
“Ouwh,,kita kok jadi akrab ya Kak? Ntar nggak ada yang marah kan?”
“Ada,,ortu aku,,Hhahaha,,ya nggak ada lah”
“nyambung soal yang tadi ya kak,, benernya aku kenal ma semua personilnya Heroid band Lho,,kapan-kapan mau nggak ikut aku nemenin mereka latihan???”
“Oh ya???boLee,,boLee,,” kata Zia semangat.
Akhir percakapannya ini mengawali kedekatan mereka sekali lagi. Hubungan yang sebenarnya Zia tak pernah sadari akan kedatangan Petra yang dari dulu selalu ada di sekitarnya. Awal yang bagus untuk suatu hubungan yang aneh.

------------------------------------------------------------

Pagi yang cerah, semangat baru mengadapi hari yang baru di semester baru. Kali ini SMA Stetsa tempat Zia sekolah akan mengadakan pentas seni yang diadakan untuk merayakan ulang tahun sekolah yang ke-50. Kebiasaan anak OSIS pasti melakukan kesibukan mereka untuk mengadakan acara itu, gar menjadi pentas yang terbaik. Terutama bagi Zia, karena untuk kali ini dia mendapat amanah dari anak-anak yang lain untuk menjadi ketua acara dan yang membuat ia kelimpungan lagi adalah seluruh anak sekolah menginginkan Heroid band menjadi guest star mereka.
“Zia,,gimana? Udah dapet informasi soal Heroid Band?” tanya Nina.
“Blum Nin,,haduwh,,cari di jalan ada nggak ya?” jawabnya.
“Hey,,jangan ngaco gitu ah… Ngomong-ngomong kamu lagi deket ma Petra adek kelas kita itu ya???” tanya Nina mengalihkan pembicaraan.
“Iya gag deket sich,, Cuma sering smsn ma telpon-telponan kalo gag keluar bareng…. Hhehehe,,” jawabnya sambil tekekeh.
“Itu mah udah masa PDKT,, Petra kan adek kelasmu waktu SMP juga kan??? Dia dulu pendiem banget tapi pernah bilang suka ma kamu, sekarang banyak yan g ngefans Lho.” Kata Nina panjang lebar.
“Oh iya? Emang dia tu adek kelasku dulu, tapi kayaknya nggak mungkin deh dia bakal PDKT ma aku lagi, kan dia banyak dikagumi ma cewek-cewek,,Hhahaha…”
“kalo dia nembak kamu, berarti kamu pacaran ma anak brondong dong?”
“Nina,,Nina,,jangan ngaco deh… kalo kejadian juga nggak tau lagi sich”
“Tuh kan suka juga kan…” kata Nina
“Blum tahu,,Hhahaha,,jalanin ajja” jawabnya.
“Cocok kok…dia brondong manis kamunya baby face, nggak bakal ketahuan kalo kamu lebih tua dibanding dia” dukung Nina.
“Udah ah,,jangan bahas yang aneh-aneh, aku mau pulang dulu ya? Stress mikirin neh acara pensi” kata Zia menyudahi pembicaraan dengan Nina sahabatnya.
Siang yang cerah, panas matahari tidak terlalu terik, suasana sejuk dan awan pun terlukis dengan indah, menyegarkan mata. Pantas saja Zia lebih memilih jalan kaki daripada bersama temannya. Dan saat melewati Starbuck, tiba-tiba ada yang memanggil namanya. Ternyata Petra! Sontak Petra langsung menghampiri Zia dan mengajaknya ngopi bersama teman-temannya yang menurut Zia keren dan cakep.
“Kakak kok jalan kaki sich?” tanya Petra.
“Pengen,,Hhehehe,,minta ya?” kata Zia sambil minum coffe cream punya Petra.
“Haus ya kak? Dipesenin lagi mau?” tanyanya.
“Nggak,,nggak usah” kata Zia malu-malu.
“Waduwh,,baru ketemu cewek kenalannya yang imut-imtu kita-kita pada dicuekin semua,,kok tumben,,Hhahaha,,kenalin donk” kata salah seorang teman Petra.
“Oh iya kak,, kenalin ini personilnya Heroid band,, Raka bagian Rythem, Ovan bagian Melodi, Ben bagian Bass, Dimas bagian Drum, dan ada lagi Pepey kak vokalis band ini tapi nggak ikut nimbrung” kata Petra panjang lebar.
“Kenalin aku Zia, kakak kelasnya Petra.” Kata Zia.
“Aku kira tadi adeknya Petra,Hhehehe,,imut-imut sich” kata Ben.
“Petra,, Pepey tuh ang mana sich? Aku mau rundingan ma dia soal pensi, anak-anak di sekolah mau Heroid band ini yang jadi guest starnya.” Kata Zia, semula ucapan Zia membuat mereka terdiam sejenak tapi Petra mengalihkan pembicaraannya.
“Gini ajja kak,, aku yakin Pepey pasti mau ngisi acara sekolah kita, kakak mending ngomong langsung ma personil yang ada di sini ajja, ntar Pepey aku yang hubungi deh… Gimana kalo rundingan ma Raka ajja. Loe mau gag Rak?” kata Petra.
“oCe de BoZz…” kata Raka.
“Iya udah,, makasi ya semuanya” kata Zia.
“Kapan-kapan ikut kita latihan juga nggak papa kok, denger-denger dari Petra, kamu suka ma lagu kita,,Hhehehe” kata Ovan.
“Mank boLeh? Waa,,asik tuh… Petra jahat ah,,masak diceritain ke mereka” kata Zia, malu-malu kucing.
“Oke deh,,bro aku mau balik, tapi foto bareng dulu ma fans kita boleh nggak?” tanya Dimas sambil ngeluarin kamera digital. Dan iya beberapa foto Zia bersama Heroid band mengakhiri perkumpulan mereka yang pertama. Yang seharusnya Zia tahu bahwa Petra adalah seseorang yang sedang ia cari tetapi ia menganggap Petra adalah Petra. Dan semenjak itu, Zia sering komunikasi dengan Raka. Dari komunikasi yang sering Raka lakukan, yang semula hanya untuk sebuah kerjasama, ternyata di hati Raka mulai tumbuh rasa suka teradap Zia yang seperti biasanya, tidak pernah disadari oleh Zia. Saat Raka mengajaknya bertemu, Raka mengutarakan perasaannya. Tetapi Zia hanya tersenyum dan menolaknya dengan baik-baik, karena ia berpendapat bahwa mereka baru saja berkenalan, dan menurutnya hanya untuk kerjasama, hanya sebatas itu.
“Maksud Loe apaan Rak, nembak dia?” kata Petra emosi.
“Hey,,tenang, jangan pake emosi, jelasin yang jelas, Loe juga sich Rak, ngapain bisa suka ma Zia, dan Loe juga Pey,,napa Loe malah nyuruh komunikasi soal pensi ke Raka, napa nggak ma Loe ajja?” tanya Dimas.
“Gue nggak mau Zia tahu kalo gue itu Pepey, sekarang dengan gue ngaku Petra pun dia belum sadar kalo gue masih suka ma dia. Apalagi kalo gue ngaku kalo gue ini Pepey, dia bakal jaoh, dia bukan tipe cewek yang suka ma popularitas, dia malah mau deket dengan cowok yang biasa-biasa ajja” kata Petra sambil menahan amarah.
“Sori,,gue nggak ngerti maksudmu nyembunyiin identitas Pepey di depan Zia. Gue udah di tolak dan gue rasa dia punya rasa ma Loe Cuma dia belum berani ngungkapin.” Kata Raka dengan muka menyesal sekali.
“Udah,,semua udah terjadi, jangan Cuma perkara ini band kita pecah” kata Ben.
“Bener tuh,,baeknya Loe Pey, cepet ngaku sapa Pepey itu sebenarnya, dan Loe Rak, jangan deketin Zia lagi sampek Petra mau ungkapi jati dirinya.” Kata Ovan.
“Okeh,,gue ngerti kok” kata Raka.
“Habis ini Pensi, udah nggak ada waktu buat ngasi tahu sapa Pepey sebenarnya, biar dia tahu sendiri” kata Petra.
Pensi pun berjalan sesuai keingingan anak-anak sekolah. Di satu sisi ternyata Zia masih di rumah, ia datang telat ke acara pensi karena daritadi dia sudah menyiapkan semuanya, sekarang ia sudah mempersiapkan dirinya sendiri. Setelah itu, Petra datang menjemputnya dengan mobil, membuat Zia bingung tapi ikut masuk juga untuk berangkat ke acara pensi sekolahnya.
Malam ini Petra sangat cakep, manis, keren dan cool. Entah ada sesuatu di hati Zia yang membuatnya terpesona akan sosok adik kelasnya itu. Saat mereka keluar dari dalam mobil, Petra menggandeng Zia sampai di backstage Heroid band, sangat serasi. Zia melihat personilnya cuma ada empat, lagi-lagi ia tidak melihat sosok Pepey sang vokalis.
“Mana Pepey? Biz ni kalian maen kan?” tanya Zia bingung.
“Nggak tahu aku, tanya Petra ajja, dia yang paling tahu soal Pepey” kata Raka.
“Dan sekarang saatnya yang kita tunggu-tunggu, penampilan band yang sedang naik daun di kota kita dan baru pertama kali mengisi acara pensi di sekolah, yaitu sekolah kita, Stetsa! Sambut kedatangan mereka dengan tepuk tangan yang meriah” kata pembawa acara yang membuat Zia semakin kelimpungan karena Pepey tidak ada.
“Gimana ni? Pepey nggak datang” kata Zia sedih dan matanya mulai berkaca-kaca karena sorak penonton terdengar semakin riuh.
“Udah,,tenang ajja,,aku kasi tahu yang sebenarnya” kata Petra.
Dan semua kegelisahan Zia usai sudah, ternyata Pepey yang tak pernah ia temui itu adalah Petra. Seseorang yang mulai masuk dalam hatinya. Orang yang ia cari dan ia puja akan suara lagunya ternyata ada di dekatnya.
“Hai semuanya? Gimana saya tidak mau menjadi guest star pensi sekolah saya sendiri? Saya perkenalkan satu per satu personil dari Heroid Band,, ada Raka, Ovan, Ben, Dimas dan saya Pepey, akan membawakan sebuah lagu buat kalian semua dan terutama untuk seseorang yang saya sukai dari dulu,, Lagu ini buatmu kak… Lagu ni untuk Zia, judulnya Story of Love” ucap Petra dan mengawali lagu pertama yang akan mereka bawa di acara pensi itu.
Sekejap ku bisa …
Mencintai dirimu, selamanya …
Tapi mengapa kau tak juga mengerti …
Perasaan hatiku …

Lagu yang ia bawakan membuat Zia semakin kalut, ia bingung sendiri akan perasaannya, yang ternyata Zia pun suka pada Pepey yang sebenarnya adalah Petra, lagu yang baru saja ia dengar, merdu dan indah, terlalu mengena di hatinya. Selanjutnya ia mendengar lagu-lagu yang biasa ia dengar di radio. Saat semuanya telah usai, Petra menghampiri Zia dan membawanya ke sebuah taman dekat acara tempat pensi sekolah mereka.
“Jadi selama ini, Pepey itu kamu? Napa nggak pernah cerita?” tanya Zia.
“Maaf kak,,aku takut kakak makin jauh dari aku kalo kaka tahu sapa aku sebenarnya, maaf kak, dengan akun jadi Petra ajja kakak nggak tahu kalo aku dari dulu suka ma kakak, aku tahu kakak pasti malu kalo ntar pacaran ma aku, aku ngerti kok” kata Petra sambil memgang kedua tangan Zia yang kemuian oleh Zia genggaman itu dilepasnya.
“kata sapa aku malu?” kata Zia kemudian raut mukanya memerah.
“jadi kakak bolehi aku jadi cowok kakak?” tanya Petra penasaran.
“Mmphh,,gimana ya?” kata Zia membuat Petra semakin penasaran.
“Tapi jangan panggil aku kakak lagi, berasa aku jadi tua deh” jawabnya mengakhiri rasa penasaran Petra yang membuatnya tahu akan jawaban dari cintanya.
“Oke deh kak,,eh Zi…Hehehe enaknya aku panggil apa ya? Yank? Ato honey? Ato beibh? Hahaha” sambung Petra yang usil itu membuat Zia semakin malu karena dikerjain oleh pacarnya sendiri.
“Mmmphh,,Yank,,liburan semester ini aku mau tour keliling Indonesia, ikut a?” tanya Petra.
“Hah? Gila ae, mending aku belajar ajja, kan aku mau UNAS yank” kata Zia.
“Yah,,trus gimana? Mau nggak nunggu aku 2 minggu? Kalo nggak mau tak batalin deh tournya, pokoknya aku ma ayank” kayta Petra manja.
“Heh,,ndak boleh,,tu kariermu, kasian temen-temen juga, tujuan kalian bikin band kan ini, aku bakal nunggu kok, tapi nggak boleh selingkuh, nggak bolh PDKT ma cew laen, nggak boleh cuci mata trus musti musti komunikasi ma aku, gimana?” tawar Zia.
“oCe de Yank,,aku sayang ma Ayank” katanya manja.
“Yee,,dasar…manja” kata Zia.
Seperti pejnjian pada sebelumnya, Zia belajar untuk mencapai kelulusannya dan universitas yang ia inginkan dan setelah tour keliling Indonesia itu pun Petra semakin sibuk akan pekerjaannya di dunia belantika musik Indonesia. Akan tetapi sekolahnya pun tetap berjalan sampai ia masuk dunia perkuliahan dan bertemu dengan kekasihnya. Semoga mereka akan bersatu selamanya.
“Eh yank tahu nggak waktu kamu kenalin ke mama ayank aku dikira masih SMP oen, sekarang nggep apa ya?” tanya Zia sambil makan es krim di tempat pertama ia akrab dengan Petra.
“Mama ayank juga bilang kamu pacaran ma anak brondong. Hahaha,,mungkin sekarang udah beda, yang penting aku tetep ma ayankku yang imut-imut ma manisnya nggak ketulungan,,Hhahaha” kata Petra sambil tertawa lepas bersama pujaan hatinya.

THE END

-------------------------------------------------------------------

5 komentar:

  1. baguse rek hasil tulisana....hmmmm..

    BalasHapus
  2. "ehMmp. . .bAgus rRa. .!
    "jLAn cRitaE gG rIBedT. . mEruNCinG. .!! sIip..!!
    "cUmanD. . . eNdiNGe kURAng bAgusZ ... (nGGk mEmuaSzkaNd pEmbaCa. hehe. . ^_^ )
    "tApi. . .siip. .bAgusZ. .! ^__^

    BalasHapus
  3. terlalu bertele-tele dalam menceritakan sehingga membuat bosan

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. bagus die ceritanya ^_^
    ada bnernya tu, gaya penceritaan endingnya kurang menarik.. tp mksd ending cerita ttep nyampe ke pembaca kok.. ;)

    BalasHapus